Free Translation Widget

Senin, 22 Agustus 2011

ISLAM DI INGGRIS

Meresapi Semangat Ramadan Muslim Minoritas di Inggris

Apakah Islam Itu Sejenis Makanan?
Semangat muslim minoritas di Inggris tidak kalah dengan muslim di mana pun dalam Ramadan ini. Tak hanya membantu sesama muslim, mereka juga memberi makan tunawisma. Asyiknya lagi, puasanya lebih singkat.
Nurani Susilo, London
KETIKA Anjum Anwar, salah seorang pegiat LSM Islam mengunjungi sebuah sekolah dasar di Inggris dalam rangka proyek yang disebut Understanding Islam (Memahami Islam) dia disambut dengan pertanyaan-pertanyaan lugu dari murid-murid sekolah tersebut. “What is Islam, is it some kind of food?” (Apakah Islam itu sejenis makanan?). Begitu antara lain pertanyaan yang dikemukakan.

Jumat, 19 Agustus 2011

PERKEMBANGAN ISLAM DI AMERIKA

Namanya cukup populer di kalangan lintas agama di Amerika Serikat. Bukan hanya karena ia imam Masjid Al-Farah yang hanya berjarak 12 blok dari gedung kembar World Trade Center (WTC) yang lumat dalam tragedi bom 11 September 2001. Tapi, lebih karena ia rajin menyambangi gereja dan sinagog untuk memberi ceramah tentang Islam. Demikian pula, ia kerap tampil dalam siaran-siaran radio dan televisi di Amerika untuk meluruskan salah persepsi dan pandangan bias terhadap Islam.

Pada 1997, ia mendirikan ASMA (American Sufi Muslim Association) Society, sebuah organisasi nirlaba bidang pendidikan dan kebudayaan Islam. Lalu, setelah peristiwa 11 September, ia memimpin Cordoba Initiative, sebuah gerakan lintas iman yang berusaha memperbaiki hubungan Dunia Islam dan Amerika. Pria berdarah Mesir yang lahir di Kuwait dan mulai tinggal di Amerika sejak usia 17 tahun ini juga tercatat sebagai pengurus One Voice, sebuah kelompok yang bertujuan membangun perdamaian antara bangsa Israel dan Palestina.

Minggu, 14 Agustus 2011

TELAAH KRITIS M. QURAISH SHIHAB TENTANG MUKA MASAMNYA NABI MUHAMMAD SAW.

Prof Shihab menolak argumen yang kedua, dan dengan hati-hati beliau meyakinkan pendapatnya dengan mengurai dan menyandarkannya pada faktor tempat perkara dan situasi serta budaya arab pada saat itu. dan menetapkan dengan tegas bahwa bahwa surat yang turun pada saat itu tidak lain ditujukan kepada pribadi Nabi sendiri. Yang masih menurut Ustad Shihab apa yang dilakukan oleh Nabi dengan bermuka masam dan kemudian memalingkan wajahnya dari ibn Maktum yang hadir pada saat sedang menjamu para pemuka kafir Quraish adalah sikap yang wajar dan paling toleran untuk ukuran sosial pada saat itu.
Seperti yang ditulis oleh para sejarawan, bahwa sejarah masa lalu umat manusia senantiasa diliputi oleh pelbagai tragedi kemanusiaan, penindasan, kekerasan dan ketidakadilan yang mewarnai sederet epos sejarah peradaban masa itu, yang warisan dan jejaknya masih bisa kita lihat dan kita rasakan hingga hari ini.

Kamis, 04 Agustus 2011

AL-QURAN DAN SAINS

Al-Quran adalah kitab petunjuk, demikian hasil yang kita peroleh dari mempelajari sejarah turunnya. Ini sesuai pula dengan penegasan Al-Quran: Petunjuk bagi manusia, keterangan mengenai petunjuk serta pemisah antara yang hak dan batil. (QS 2:185).

Jika demikian, apakah hubungan Al-Quran dengan ilmu pengetahuan? Berkaitan dengan hal ini, perselisihan pendapat para ulama sudah lama berlangsung. Dalam kitabnya Jawahir Al-Quran, Imam Al-Ghazali menerangkan pada bab khusus bahwa seluruh cabang ilmu pengetahuan yang terdahulu dan yang kemudian, yang telah diketahui maupun yang belum, semua bersumber dari Al-Quran Al-Karim. Al-Imam Al-Syathibi (w. 1388 M), tidak sependapat dengan Al-Ghazali. Dalam kitabnya, Al-Muwafaqat, beliau –antara lain– berpendapat bahwa para sahabat tentu lebih mengetahui Al-Quran dan apa-apa yang tercantum di dalamnya, tapi tidak seorang pun di antara mereka yang menyatakan bahwa Al-Quran mencakup seluruh cabang ilmu pengetahuan.

MUALAF AMERIKA

Perjalanan menuju Islam adalah perjalanan yang cukup panjang bagi Fred, seorang Muslim Amerika. Ia pernah mempelajari berbagai keyakinan, mulai dari Yudaisme, Kristen sampai akhirnya ia menjadi seorang atheis, karena agama-agama yang ia pelajari tidak memuaskan hatinya.

Agama-agama itu tidak menjawab keinginannya sebagai agama yang ia anggap cukup masuk akal, agama yang menjelaskan seluruh aspek kehidupan, agama yang mengajarkan kepekaan. Agama-agama yang ia pelajari, Yudaisme dan Kristen saling tuding bahwa agama lain di luar agama itu, salah.